Letak wilayah Desa Kandangan dikelilingi oleh
Bengawan solo sehingga dapat dipastikan
setelah terjadi kenaikan volume air bengawan solo pada musim hujan atau bahkan
kalau sampai bancir akan menyisakan tanah yang cukup bagus untuk pembuatan bata
merah, tanah hasil endapan air setelah banjir yang tak pernah habis ( biasanya
disebut tanah “ Nggiran “ ) karena terletak di pinggiran. oleh karena itulah
desa kandangan sangat berpotensi sebagai desa penghasil bata merah, berdasarkan
survey kami Jumlah pengusaha bata merah
di desa kandangan lebih dari 55 pengusaha, tenaga kerja yg terserap tiap satu pengusaha yang menjadi karyawan tetap sebanyak 6 orang dan tenaga kerja tidak tetep sebanyak
5 orang, jadi dapat disimpulkan karyawan tetap keseluruhan adalah lebih dari 330
orang dan karyawan tidak tetap adalah lebih dari 275 orang.
Apabila di kalkulasi Jumalah produksi bata merah pada musim
kemarau selama 1 musim tiap pengusaha menghasilkan 112,000 buah bata merah, kalau dikalikan jumlah
pengusaha bata merah 55 pengusaha saja berarti bata merah yang
berhasil dibuat adalah :
112.000 x 55 = 6.160.000 jadi total bata merah yang di buat di desa
kandangan setiap satu musim adalah 6.160.000 buah bata merah
Menurut H. Bambang salah satu dari pengusaha bata merah Hasil
laba bersih tiap satu batu bata adalah
150 rupiah jadi dapat disimpulkan laba
bersih tiap musim Rp.150 x 6.160.000 = Rp. 924.000.000 laba bersih disini sudah
termasuk upah karyawan dan biaya pembakaran.
Pendapatan rata- rata tiap
karyawan tetap satu bulannya adalah Rp. 1.360.000,
diatas UMK bojonegoro
Untuk pemasarannya sendiri sangat mudah, bahkan lebih sering
pengusaha bata merah di desa Kandangan ini kewalahan dalam memenuhi kebutuhan
pasar , terkadang malah pembeli menitipkan dulu uangnya kepengusaha walaupun
bata belum dibuat, bata merah desa kandangan pemasarannya lebih banyak ke bojonegoro bagian timur ,tuban
dan lamongan. /ubay
EmoticonEmoticon